Film The Rolling Stones Sudah Tersedia di Indonesia
JAKARTA - Dalam rangka memperingati perayaan setengah abad umur The Rolling Stones, sebuah film yang bertajuk Charlie Is My Darling diperkenalkan ke media di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Jakarta, tadi malam.
Label Universal Music Indonesia mengajak media hiburan nonton bareng melihat langsung rentetan cerita film yang disutradarai oleh Peter Whitehead, merupakan sebuah film dokumenter pertama milik legenda rock asal Amerika Serikat ini.
Charlie Is My Darling bercerita tentang perjalanan tur mereka di tahun 1965. Tahun ini pula pergolakan politik Indonesia hingga terjadi peristiwa kelam terbunuhnya tujuh jenderal atau akrab disebut Gerakan 30 September.
Film yang berdurasi 64 menit ini memperlihatkan dua konser mereka yang berakhir dengan kerusuhan dimana para penggemar naik keatas panggung dan mulai tak terkendali. Kemudian ada juga kegiatan mereka saat menciptakan lagu baru di hotel Dublin, Irlandia sambil sesekali memainkan lagu milik The Beatles dan Elvis Presley. Banyak kisah mereka yang belum tersingkap namun disajikan dengan visual yang menarik.
Di sini diperlihatkan juga pandangan mereka terhadap ketenaran, penggemar dan masa depan The Rolling Stones. Beberapa hal yang tidak pernah diketahui oleh penggemar juga terdapat dalam film ini, seperti saat Mick Jagger bercanda dengan Keith Richards sambil memainkan piano atau keisengan mereka terhadap orang-orang disekitar.
Bagi penggemar The Rolling Stones, tentu film ini wajib untuk menjadi sebuah koleksi, apalagi film ini sempat menjadi kontroversi saat akan diluncurkan. Film sudah dirilis secara resmi pada Rabu, 12 Desember kemarin dan sudah tersedia di seluruh toko musik di Indonesia.
Label Universal Music Indonesia mengajak media hiburan nonton bareng melihat langsung rentetan cerita film yang disutradarai oleh Peter Whitehead, merupakan sebuah film dokumenter pertama milik legenda rock asal Amerika Serikat ini.
Charlie Is My Darling bercerita tentang perjalanan tur mereka di tahun 1965. Tahun ini pula pergolakan politik Indonesia hingga terjadi peristiwa kelam terbunuhnya tujuh jenderal atau akrab disebut Gerakan 30 September.
Film yang berdurasi 64 menit ini memperlihatkan dua konser mereka yang berakhir dengan kerusuhan dimana para penggemar naik keatas panggung dan mulai tak terkendali. Kemudian ada juga kegiatan mereka saat menciptakan lagu baru di hotel Dublin, Irlandia sambil sesekali memainkan lagu milik The Beatles dan Elvis Presley. Banyak kisah mereka yang belum tersingkap namun disajikan dengan visual yang menarik.
Di sini diperlihatkan juga pandangan mereka terhadap ketenaran, penggemar dan masa depan The Rolling Stones. Beberapa hal yang tidak pernah diketahui oleh penggemar juga terdapat dalam film ini, seperti saat Mick Jagger bercanda dengan Keith Richards sambil memainkan piano atau keisengan mereka terhadap orang-orang disekitar.
Bagi penggemar The Rolling Stones, tentu film ini wajib untuk menjadi sebuah koleksi, apalagi film ini sempat menjadi kontroversi saat akan diluncurkan. Film sudah dirilis secara resmi pada Rabu, 12 Desember kemarin dan sudah tersedia di seluruh toko musik di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar